Cristiano Ronaldo dikritik terkait penampilan buruknya saat melawan FC Porto di Liga Champions. Cristiano dicap sebagai pemain yang individualistis alias lebih mementingkan diri sendiri ketimbang berbagi bola dengan rekan setimnya di Juventus.

Memang harus diakui, Cristiano Ronaldo berperan besar mencetak banyak gol ke gawang lawan, baik itu di Liga Italia maupun di Liga Champions. Namun, kritik masih saja diterima Ronaldo. Beberapa pihak menganggap, Cristiano Ronaldo lebih mementingkan pencapaian gelar pribadi ketimbang tim.
Nah, ambisi besar inilah yang kadang membuat Cristiano Ronaldo tidak tampil lepas. Saat melawan FC Porto di babak 16 besar Liga Champions 2020-2021, Cristiano Ronaldo benar-benar mati kutu. Pemain asal Portugal tersebut tidak mampu berbuat banyak untuk membantu tim. Juventus akhirnya menyerah ditangan FC Porto dengan skor 2-1.

Secara keseluruhan penampilan Cristiano Ronaldo pada pertandingan tersebut memang sangat buruk. Ia hanya mencatatkan satu tembakan ke gawang, mendrible bola tapi menabrak rekan sendiri dan menendang angin saat mendapatkan umpan matang. Bahkan di satu kesempatan, Cristiano Ronaldo berlama-lama memegang bola padahal ia sudah dijaga oleh tiga pemain FC Porto.
Memang masih ada leg kedua yang akan dimainkan di kandang Juventus. Namun patut diingat, Jika Cristiano Ronaldo tidak mengubah kebiasaannya yang individualistis, maka tiket ke babak 8 besar akan semakin sulit diraih. Cristiano Ronaldo harus menyadari bahwa usianya sudah 36 tahun, tak akan mungkin punya performa seperti dulu lagi.