Dalam dunia otomotif, ada beberapa hal penting yang harus anda ketahui. Salah satunya adalah mengisi bahan bakar dengan tepat. Ada satu peristiwa yang pernah terjadi, dimana mobil seorang pengendara mengalami kerusakan yang cukup parah. Penyebabnya adalah salah mengisi bahan bakar ke mobil sendiri.

Peristiwanya, seorang pemilik mobil memiliki mobil bermesin diesel namun saat mengisi bahan bakar, pemilik mengisinya dengan bahan bakar bensin. Apa yang terjadi selanjutnya? mobil tersebut akhirnya harus turun mesin. Selanjutnya kerusakan bisa melebar kemana-mana.
Jika diteliti, mobil bermesin diesel harus diisi bahan bakar khusus yaitu solar. Sedangkan mobil bermesin konvensional harus diisi bahan bakar tersendiri yaitu bensin. Nah, apa yang terjadi jika mobil bermesin diesel diisi bahan bakar bensin? apakah berdampak buruk?
Mesin diesel berkarakter ‘high compression’, umumnya perbandingannya 30:1. Untuk itu, di dalam ruang bakar jangan diberikan bahan bakar ‘high explosive’. Akibatnya bisa fatal. Kondisi ini seperti mengisi bahan bakar yang mudah meledak ke dalam mesin berkarakter high compression. Seringkali knocking atau pembakaran prematur yang akan terjadi.

Selain itu, dampak lainnya adalah suara engine sangat kasar. Pada saat menghidupkan mesin akan langsung terdengar suara yang berbeda dari sebelumnya. Memang tarikan terasa lebih ringan masbro, namun efek sampingnya ternyata sangat berbahaya. Yang akan terjadi adalah overhating.
Jika sudah sampai pada fase ini, maka mobil harus segera ditangani. Jika terlambat ditangani, maka mobil harus turun mesin. Bisa dipastikan anda akan melakukan aktivitas tanpa berkendara. Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga cukup besar. Bisa mencapai 20 juta lebih.