Orang yang lapar seringkali gampang naik darah. Apakah ini benar? Ya, orang yang lapar cukup sensitif ketika tersinggung dan mengarah ke kemarahan yang tak terkendali. Rasa lapar menimbulkan dampak yang luar biasa, ini diawali dengan bunyi di sekitar perut diikuti dengan kepala pusing dan kelelahan. Bukan hanya itu, penglihatan tidak fokus, stres dan kehilangan konsentrasi sewaktu beraktivitas juga diakibatkan oleh rasa lapar. Kenapa orang gampang marah ketika lapar? ternyata ini alasannya.

Tidak heran, banyak orang lebih mau mati terkena penyakit daripada mati kelaparan. Misalnya pandemi yang mengguncang seluruh dunia, membuat banyak orang harus bertahan di dalam rumah. Beraktivitas di luar rumah tidak diizinkan kecuali untuk membeli kebutuhan pokok. Tapi belakangan masyarakat sebagian masyarakat menolak untuk tetap berada di rumah, karena uang untuk membeli makanan sudah tidak ada. Muncul kata-kata seperti ini: “kami sadar ada bahaya, tapi kami tidak mau mati karena kelaparan”. Bahkan muncul demonstrasi menentang pembatasan yang diterapkan. Ini menunjukkan orang yang lapar mudah marah dan tidak tekendali.
Kenapa orang gampang marah ketika lapar? Perhatikan proses ini:
Kemarahan timbul karena ada penderitaan. Penderitaan timbul karena ada kelaparan. Jika orang dibiarkan lapar dalam waktu yang lama, ia bahkan bisa melenyapkan nyawa seseorang. Rasa lapar membuat seseorang tidak bisa lagi berpikir jernih dan tidak bisa mengendalikan diri. Demi mendapatkan makanan ia akan bertindak nekat.
Prosesnya seperti ini, jika seseorang lapar pasokan glukosa (gula) yang mencapai otak menjadi berkurang. Di dalam darah, glukosa dikirim juga ke otak sebagai sumber energi yang antara lain berguna untuk mengontrol temperamen dan emosi negatif lainnya. Rendahnya kadar gula darah atau hipoglikemia mengakibatkan orang gampang emosi, meledak-ledak dan marah. Ini juga ditandai dengan rasa panik, letih dan pusing di kepala.

Didalam tubuh manusia terdapat hormon serotonin, ini berfungsi untuk mengontrol keadaan hati, selera makan, juga merupakan hormon yang membuat orang merasa bahagia dan menghilangkan emosi negatif. Serotonin disintesis dalam tubuh dengan bantuan asam amino yang disebut triptofan, ini harus dipasok dengan cara rutin mengonsumsi makanan bergizi. Para ahli menyarankan agar setiap manusia mengonsumsi makanan mengandung glukosa atau kaya protein untuk menghilangkan rasa lapar.
Jelaslah manusia harus makan agar tidak alami kelaparan. Jika aspek yang satu ini tidak terpenuhi, jangan heran bila dampaknya bagi alur kehidupan begitu luar biasa. Bahkan, lebih parahnya lagi ini bisa menimbulkan kerusuhan dan penjarahan berkepanjangan sehingga setiap lapisan masyarakat alami kesulitan.