Apakah anda termasuk orang yang senang menceritakan pengalaman di masa lalu? Jika ceritanya merupakan pengalaman yang menyenangkan, pasti anda tidak ragu untuk bercerita. Tapi bagaimana jika pacar anda saat ini ingin tahu pengalaman asmara anda dimasa lalu? Apa yang harus anda lakukan? Haruskah anda menceritakannya?

Pertanyaan-pertanyaan yang tertera di awal tulisan ini bukan sekadar karangan belaka. Ini benar-benar fakta, kadang pacar anda memang ingin tahu siapa saja mantan anda, apa alasannya putus dengan mereka dan kenapa pacarannya terkesan tidak serius. Banyak hal yang ingin di ketahui oleh pacar anda, namun anda harus memilah-milah bagian mana saja yang harus diceritakan.
Jujur saja, tidak semua orang ingin menceritakan masa lalunya. Ini karena mereka beranggapan masa lalu adalah bagian yang tidak perlu dibahas lagi karena dapat meruntuhkan hubungan yang sedang di jalin saat ini. Jika pacar anda memang tidak ingin tahu tentang masa lalu anda, jangan pernah bercerita kepadanya. Jika ia ingin tahu soal masa lalu anda, coba lakukan beberapa hal berikut ini.
1. Pertimbangkan apa yang terjadi jika anda menceritakan pengalaman masa lalu
Anda harus tahu dan memahami apa yang akan terjadi jika anda menceritakan masa lalu. Ada kemungkinan kekasih anda akan merasa jengkel karena mengetahui masa lalu anda. Ia akan merasa dibanding-bandingkan dengan mantan anda terdahulu. Tidak sedikit pasangan yang akhirnya berselisih paham karena diawali hal-hal sepele seperti bercerita tentang mantan.

2. Jangan terlalu terperinci
Saat kekasih anda ingin tahu tentang masa lalu anda, penuhi keinginannya. Tapi jangan ceritakan secara terperinci karena itu bisa membahayakan hubungan anda dengannya. Mungkin ada beberapa kesalahan yang anda lakukan di masa lalu, nah bagian ini kalau bisa disimpan saja. Anda perlu berhati-hati agar tidak keceplosan saat berbicara dengan kekasih anda.
3. Tunggu waktu yang tepat
Jika ia tetap ngotot ingin tahu soal masa lalu anda, bicaralah kepadanya dengan lembut dan utarakan keinginan anda. Beritahu dia bahwa anda akan menceritakannya saat kalian sudah menjadi pasangan suami istri. Tujuannya yaitu sekalipun pengalaman masa lalu anda cukup menyakitkan untuk didengarkan, pasangan anda harus menerima kenyataan itu. Ia tidak akan sering-sering komplain dan akan mendukung anda, karena pada saat itu ia sudah menjadi istri anda.