Ini Dampaknya Jika Kata “Putus” Terlalu Sering diucapkan Sewaktu Berpacaran

Dalam hubungan asmara kadang terjadi pertengkaran yang cukup sengit. Bisa saja perselisihan terjadi karena perbedaan kepribadian, selera dan gaya hidup. Itu sih masih wajar. Yang jadi persoalannya, saat bertengkar hebat, kata-kata yang dikeluarkan dari mulut sangat menyakitkan hati dan ini membuat hubungan semakin renggang.
Pembicaraan yang tadinya cukup kondusif bisa berubah menjadi perbantahan yang sengit. Mungkin emosi mulai memuncak dan kesabaran mulai hilang sehingga kata-kata yang tidak pantas akhirnya keluar dari mulut. Yang seringkali terjadi yaitu setelah emosi kedua pihak memuncak, mereka sama-sama mengucapkan kata putus hubungan. Apakah tindakan ini sudah benar? tidak, mengatakan putus hubungan kepada pasangan malah akan memperburuk keadaan.
Jika kamu bertengkar hebat dengan pasangan, sebisa mungkin jangan pernah terucap kata putus. Kenapa? Jika sekali saja terucap kata putus, itu membuktikan ikatan antara kedua pasangan belum cukup kuat, masih sekedar main-main dan mencari jati diri. Selain itu, mengucapkan kata putus dengan tergesa-gesa bisa membuat rasa cinta berkurang seiring waktu berjalan.
Kamu pasti setuju, kata putus mudah sekali terucap dari mulut apalagi kondisinya benar-benar sedang panas. Ini merupakan kebiasaan buruk. Tidak terhitung banyaknya orang dewasa dan kaum remaja mengucapkan kata-kata ini, mungkin lebih memikirkan ego semata, ketimbang berpikir dahulu sebelum mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan. Semua pria maupun wanita yang sedang terlibat hubungan asmara, pasti sangat membenci kata putus. Jika bisa kata itu tidak pernah terucap semasa hidup. Namun faktanya berbeda masbray, sekarang ini kata putus malah sering terucap dengan mudahnya.
Sebelum mengucapkan kata putus, mungkin kamu dan pasanganmu bisa memikirkan dampak apa yang akan terjadi. Ternyata beberapa kasus bunuh diri di usia muda dilatarbelakangi dari terucapnya kata putus. Wah!! Wah!! sangat memprihatinkan yaa. Selain itu beberapa kasus yang menyangkut depresi berat, juga disebabkan salah satu pihak mengucapkan kata putus. Maka daripada mengucapkan kata-kata yang menyakitkan, berupayalah mempertahankan hubungan dan semakin serius menuju ke pernikahan. 
Baca Juga:  Hati-hati Guys, Ini Tanda-tandanya Kamu Mulai Kecanduan Menggunakan Smartphone

Check Also

Tips Praktis Agar Kuota Internet Tidak Boros Saat WFH

Pandemi Covid-19 yang masih jauh dari kata berakhir membuat sebagian besar perusahaan mengharuskan karyawannya bekerja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *