Berbeda dengan Jack Miller, Andrea Dovizioso tampaknya tidak mau menyerah merebut gelar juara dunia MotoGP 2020. Dovizioso menganggap dirinya masih berpeluang besar meraih juara dunia walaupun tertinggal 15 poin dari Joan Mir di klasemen sementara MotoGP 2020.
Dari empat seri yang tersisa, berbagai kemungkinan masih bisa terjadi. Dovi mengisahkan apa yang dialami pembalap Yamaha, Fabio Quartararo. Menurutnya, Quartararo sempat dijagokan jadi kampiun MotoGP Aragon. Namun yang terjadi justru diluar perkiraan, El Diablo hanya mampu finish diposisi 18.
Hal yang sama bisa terjadi pada pembalap lain, entah itu Joan mir atau Maverick Vinales. Kadang salah memilih ban atau set-up motor yang tidak cocok bisa membuat pembalap tercecer ke urutan paling belakang. Ini biasanya terjadi, jika terlalu percaya diri dan jumawa mengganggap kemenangan sudah didepan mata.
Andrea Dovizioso saat ini masih berjuang untuk menemukan set-up terbaik agar bisa lebih kompetitif lagi. Setelah menang di seri MotoGP Austria, praktis Dovi tak pernah lagi rasakan podium. Namun beruntungnya, Dovi masih cukup konsisten saat balapan walaupun tidak raih kemenangan.
Dilihat dari karakter sirkuit, Aragon merupakan tempat yang cocok untuk motor Desmosedici. Trek lurusnya cukup panjang, jadi seharusnya Dovi tidak sulit untuk meraih kemenangan. Setidaknya Sirkuit Aragon jadi satu-satunya kesempatan Dovi menang, mengingat tiga sirkuit berikutnya lebih didominasi tikungan mengalir.