Gaya eksekusi penalti Bruno Fernandes ternyata dikritik oleh sebagian pengamat sepakbola. Mereka menyebutkan gaya Bruno Fernandes saat mengeksekusi penalti sebaiknya dilarang. Penyebabnya adalah penendang penalti seperti melompat sebelum menyepak bola, ini membuat kiper amat mudah terperdaya.
Bukan sekali saja Bruno Fernandes melakukan gaya tersebut. Setidaknya ada tujuh gol melalui titik penalti telah ia ciptakan pada kurun Januari-November 2020. Produktifnya Bruno Fernandes membuat MU akhirnya bertengger di posisi ketiga klasemen akhir Liga Inggris 2019-2020.
Jika dilihat sekilas, Gaya eksekusi penalti Bruno Fernandes amat mirip dengan gerakan yang juga dilakukan oleh pemain Chelsea, Jorginho. Pemain timnas Italia itu juga cukup handal mencetak gol dari titik putih, tapi dengan gaya yang sulit dibaca kiper lawan.
Pada pertandingan terakhir, eksekusi Bruno Fernandes berhasil digagalkan oleh Sam Johnstone yang dengan gemilang membaca arah bola. Eksekusi kedua yang dilakukan gelandang berkebangsaan Portugal itu berhasil dibaca lagi, tetapi bola mengarah ke pojok atas sehingga gagal dihentikan.
Walau kadang kala Bruno Fernandes berhasil melakukan eksekusi, namun gaya yang ditunjukkannya juga amat berisiko. Akibat lompatan, momentum sang algojo hilang sehingga ancang-ancang lebih cepat dan laju bola melambat. Memang, eksekusi itu ditujukan untuk menembak bola berlawanan dengan lompatan kiper. Untuk penjaga gawang yang cukup cepat memahami hal ini, laju bola yang datang dapat dengan mudah ditangkap atau ditepis.