Juergen Klopp sangat kesal tim asuhannya ditahan imbang West Bromwioch Albion. Bahkan dalam wawancaranya kepada media, Klopp menyebut hasil imbang yang didapatkan timnya layaknya seperti menerima kekalahan. Dari sesi wawancara juga terlihat, Klopp tidak tersenyum sedikit pun menyikapi hasil tersebut.

Sebelum pertandingan digelar, sejumlah pengamat sepakbola memang menjagokan Liverpool yang akan memenangi pertandingan. Selain unggul dari materi pemain, Liverpool juga disebut-sebut unggul dari segi taktik permainan. Tapi apa yang terjadi jelas tidak sesuai dengan prediksi sebelumnya.
Liverpool memang sempat unggul di menit 12 melalui gol Mane, namun setelahnya tim asuhan Juergen Klopp tersebut malah mati kutu. West Bromwioch Albion dengan sempurna menerapkan sistem High Pressure dengan mengandalkan serangan balik yang cepat dan mematikan.

Berbekal Formasi 4-5-1, anak asuh Sam Allardyce mampu membuat lini serang Liverpool kebingungan. Lini tengah juga sangat stagnan memainkan bola di lapangan tengah saja tanpa ada kreativitas. Nah, ketika ada serangan balik, pertahanan Liverpool langsung kocar-kacir. Buktinya di menit 82, West Bromwioch Albion mampu menyamakan kedudukan melalui Semi Ajayi.
Setelah pertandingan, Juergen Klopp mengkritik sistem permainan yang diterapkan West Bromwioch Albion. Menurutnya WBA bermain terlalu bertahan dengan mengandalkan formasi 6-4. Hampir semua pemain ikut serta membantu pertahanan, yang menjadikan Liverpool semakin frustasi.